Sekilas Tentang Desa Banjarsari - DESA BANJARSARI

Breaking

Home Top Ad

Responsive Ads Here

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Rabu, 06 Juni 2012

Sekilas Tentang Desa Banjarsari


Geografi

Desa ini terletak di jalur Boyolali - Tambirejo. Di sebelah utara dibatasi Desa Sari, sebelah timur dengan Desa Mojosimo dan Desa Tambirejo, sebelah selatan di batasi dengan Desa Sambiroto, Dukuh Mbogo dan Dukuh Nglayu, sementara sebelah barat dibatasi dengan Desa Boyolali dan Desa Gajah.

Pemerintahan

Sistem Pemerintahan yang diterapkan di desa Banjarsari bisa juga disebut menganut sistem Dinasti atau sistem turun-temurun, karena mulai dari awal sampai sekarang ini masyarakat masih ada yang mempunyai kepercayaan bahwa yang bisa menjadi kepala desa adalah anak cucu dari dan atau seseorang yang masih mempunyai hubungan darah dengan kepala desa yang pertama kali di desa Banjarsari, dan kebetulan memang seperti itu nyatanya.

Dan sampai sekarang yang telah memegang pemerintahan sudah 6 orang, semuanya mempunyai hubungan darah. Orang pertama kali adalah Mbah Matsirat, Mbah Kamad, Mbah Kandar, Bapak Sholeh, Bapak Mukaya, dan tahun ini dipegang oleh Setya Pamungkas. Beliau adalah cucu atau orang yang masih mempunyai silsilah dari Mbah Matsirat.

Perekonomian dan Kesejahteraan
Mata Pencaharian


Perekonomian penduduk mayoritas ditopang dengan mata pencaharian bertani, buruh tani, buruh pabrik, dan buruh bangunan. Sebagian lainnya ditopang dengan perdagagangan, jasa transportasi barang, bengkel motor dan jasa/tenaga menjahit. untuk usaha dibidang perdagangan dan buruh bangunan kebanyakan dilakukan dgn cara merantau ke kota besar spt jakarta, surabaya, semarang dan banyak juga yang merantau sampai ke luar pulau jawa.

Kepemilikan Aset

Kesejahteraan yang dirasakan penduduk sangat baik. Meskipun ada sebagian kecil yang dirasa masih kurang sejahtera. Hal ini ditunjukkan dengan kondisi rumah permanen yang dimiliki yang tidak lagi berlantai tanah, minimal lantai bata. 80% KK memiliki kendaraan motor 2 dua, sebagian kecil lainnya memiliki mobil, dan sebagian besar sawah yang dikelola adalah milik sendiri.

Pendidikan

Kesejahteraan yang dirasakan lainnya adalah dengan adanya kemudahan akses pendidikan dan kesehatan.
Fasilitas pendidikan yang dimiliki:
  • SDN Banjarsari I yang berada di bagian barat desa.
  • SDN Banjarsari II yang berada di bagian timur desa).
  • TK Pamardisiwi, saat ini menjadi TK terbaik pertama seKabupaten Demak).
  • TPQ Miftahul Ulum.
  • TPQ Darussalam).
  • Madrasah Diniyah Miftahul ulum

Selain itu akses ke pendidikan Menengah Atas terdekat hanya 1-3 KM, seperti MTs/MA Al Irsyad Gajah, SMK Ganesha, SMP N Gajah, MTs/MA Medini, dan SMA Karanganyar.

Transportasi

Lokasi yang lumayan dekat dengan jalan pantura berjarak ± 4 km, dan dekat juga dengan jalan Gajah – Dempet ± 2 km. dari jalur tersebut yang dilewati Angkutan Umum, memberi kemudahan dalam transportasi, baik untuk akses pendidikan, perdagangan, dan mobilisasi penduduk ke kota terdekat, seperti kota Demak, Purwodadi, Semarang, Jepara, Kudus, Pati, Rembang, Pekalongan, Tegal, bahkan Surabaya dan Jakarta dengan naik satu atau dua kali Angutan Umum.

Angkutan yang melewati desa Banjarsari antara lain, Angkudes Trayek Gajah-Tamberjo, Trayek Gajah-Dempet, Bis Trayek Semarang-Kudus-Pati-Rembang-Lasem, Bis Trayek Surabaya-Semarang, Bis Trayek Kudus-Semarang-Pekalongan-Tegal, Bis Trayek Kudus-Semarang-Solo, Bis Trayek Kudus-Semarang-Purwokerto, Bis Trayek Kudus-Semarang-Jogja.

Kesehatan

Sementara Akses Kesehatan, kebanyakan masyarakat pergi ke puskesmas yang berada di Kecamatan Gajah. Dan juga di Banjarsari sendiri mempunyai 1 petugas kesehatan setingkat manteri, 2 polindes dengan petugas berpendidikan Bidan yang terletak di tengah-tengah desa, jadi akses masyarakat yang ingin berobat sangat strategis. Dan untuk perawatan khusus biasanya masyarakat pergi ke RSU Demak / RSI Nahdlatul Ulama' dan RSU Kudus. Program pengobatan gratis yang dilaksanakan pemerintah sangat membantu masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan. Meskipun pada kasus-kasus tertentu masyarakat harus tetap bayar.

Air Bersih


Air bersih yang kerap kali menjadi masalah terutama dimusim kemarau agaknya tidak bergitu terasa di desa ini. sumber air bersih masih sangat mudah dicari seperti dari sumur, sungai, biasanya untuk mandi dan mencuci. Penduduk desa memanfaatkan air sumur dan sungai (kali jaratun yang membentang di sebagian pinggir desa), sementara untuk memasak dan minum mengandalkan sumur warga yang hampir di setiap keluarga mempunyai sumur sendiri-sendiri. Saat ini proyek PAM Swadaya sedang dikerjakan dan hampir selesai pengerjaannya. dengan demikian pasokan air bersih terutama saat musim kemarau bisa tercukupi.

Demografi
Potensi SDM


SDM yang ada di desa Banjarsari cukup berkualitas. Kebanyakan orang tua mayoritas telah mengenyam pendidikan formal meskipun cukup SD, sebagian MTs setara dengan Sekolah Menegah Pertama. Sementara di kalangan anak muda dan keluarga muda rata-rata lulusan Madrasah Aliah atau setara dengan Sekolah Menengah Atas. Bahkan saat ini banyak lulusan Akademi dan Perguruan Tinggi yang bermunculan baik yang telah S1 atau S2.

Keterampilan yang banyak dikuasai penduduk desa Bajarsari antara lain, pertukangan (bangunan/rumah), menjahit, ukir, mengajar, keterampilan elektro, komputer, dan keterampilan yang mendukung industri di sekitar desa Banjarsari seperti dalam proses industri rokok, industri plastik, industri garmen, industri roti/kue, industri kerupuk, dan bengkel motor. 

Budaya dan Agama

Penduduk Banjarsari 99,9% muslim dan hanya ada 1 keluarga yang non muslim. Suasana religius tampak sekali di desa ini. Desa ini memiliki 1 masjid jami' yaitu masjid At-Taqwa, institusi pendidikan agama tingkat dasar, Musollah-musolla yang tersebar di setiap kampung dan Pondok pesantren.

Organisasi islam yang ada di Banjarsari yaitu Nahdhotul Ulama' (NU) dan ada juga Shiddiqiyah dan Organisasi-organisasi kepemudaan yang lain seperti GP.Anshor, Fatayat, Muslimat, IPNU, IPPNU, IRMAS dan masih banyak lagi organisasi kepemudaan yang lain yang berifat umum, seperti karang taruna Sedyo Utomo. Namun secara kultural Penduduk desa Banjarsari kental sekali dengan tradisi NU, hal ini terlihat dalam ritual agama yang dipraktekan setiap hari seperti kumpulan Yasinan, Tahlilan, Manaqib Syekh Abdul Qodir Jailani, Tradisi Tasawwuf-Toriqot, Tujuh hari acara pasca kematian, acara 40 hari, nyatus, Nyewu, Haul pendiri desa, dan sebagainya.

Pendidikan agama di desa ini sangat ditekankan, di setiap musholla pasti ada majlis mengaji Alquran, dan hampir setiap malam ada kumpulan/jam’iyyah baik itu dari bapak-bapak/ibu-ibu atau adik-adik. Dan adapula jam’iyyah yang dilaksanakan setiap selapanan atau 1 bulan sekali. Dan dalam setiap hari besar islam Masjlis Ta’mir beserta Ikatan Remaja Masjid (IRMAS) senantiasa mengadakan kegiatan pengajian, santunan Yatim piatu, istighosah, jama’ arwah, Khotmil qur’an dan masih banyak lagi. Dan itu sudah menjadi tradisi di Banjarsari.

Sementara untuk pendidikan Agama lebih lanjut penduduk mengirimkan anak-anaknya ke pondok pesantren sambil sekolah di Madrasah Aliyah (setingkat SMA). Dan Alhamdulillah di Banjarsari sudah ada 1 pondok pesantren yaitu Pon-Pes ”Darussalam” dan ada sebagian yang nyantri di rumahnya bapak yai-yai di Banjarsari.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di kolom komentar yang telah tersedia!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga Desa Banjarsari makin maju dan sejahtera. amin.

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here

Pages